© Authentic-indonesia.com
Bagi kamu para pecinta surfing, tentunya adalah kepuasan tersendiri apabila bisa pantai dengan ombak besar. Apalagi, jika pantai tersebut ada di Indonesia.
Untuk bisa mencicipi bagaimana sensasi berselancar di ombak besar, salah satu tempat yang bisa kamu kunjungi adalah pantai Nihiwatu. Seperti apa sih indahnya pantai ini? Yuk kita simak!
Pantai Nihiwatu berada di tepi hotel mewah terbaik di dunia yakni Nihi Sumba. Gulungan ombak di Pantai Nihiwatu ini sangat menantang. Bahkan, mengutip dari CNN, pantai Nihiwatu ini mendapat julukan 'God's Left' atau 'Occy's Left', yang diambil dari nama surfer asal Australia, Mark Occhilupo. Gulungan ombak yang ada di Nihiwatu bisa mencapai dua sampai tiga meter.
Meskipun terdengar cukup mengerikan, bagi kamu para amatir masih tetap aman kok. Peselancar pemula bisa belajar surfing di Coconut Cove. Di tempat ini, Ombak jauh lebih tenang sehingga aman untuk peselancar pemula.
Waktu terbaik untuk surfing di Sumba adalah Maret Sampai Oktober, Sementara untuk bisa menunggangi 'Occy's Left', waktu yang paling tepat adalah Juli sampai Agustus. Pada saat itulah angin bertiup sangat stabil.
Namun, hanya tamu Nihi Sumba saja yang diizinkan menjajal 'Occy's Left' ini.
Untuk bisa mencapai Nihiwatu, kamu bisa menggunakan jalur udara maupun darat. Jika melalui jalur udara, kamu perlu terbang melalui Bandara Internasional Ngurah Rai di Denpasar, Bali. Sampai Denpasar, kamu bisa memilih untuk bermalam sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke Nihiwatu.
Dari Bandara Ngurah Rai, lanjut penerbangan menuju Bandara Tambolaka, di Kabupaten Sumba Barat. Ada tiga maskapai penerbangan yang melayani rute ke Tambolaka tiap harinya, ada Wings Air, Garuda Indonesia, Aviastar, dan Trans Nusa. Setelah masuk Bandara Tambolaka, kamu bisa menyewa mobil untuk mengantar kamu langsung ke pantai Nihiwatu. Waktu tempuhnya sekitar 2-3 jam. Tarif menyewa mobil sekitar Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu.
Nah, bagi kamu yang ingin melalui jalur darat juga bisa, kok. Jika kamu dari Pulau Jawa, kamu bisa berlabuh terlebih dahulu dari pelabuhan Ketapang, Banyuwangi ke pelabuhan Gilimanuk, Bali. Dari sini, lanjutkan perjalanan ke pelabuhan Padang Bay, Bali, lalu menyebrang ke Pelabuhan Lembar di Lombok Barat. Lanjut melalui jalur darat ke Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, dan menyebrang lagi menuju pelabuhan Poto Tano, Sumbawa, dengan waktu temput 2-3 jam.
Setelah itu, kamu harus berkendara lagi menuju pelabuhan Sape, Bima. Lalu menempuh penyebrangan terakhirn menggunakan kapal feri dari Sape menuju Pelabuhan Wikelo, Sumba Barat Daya dengan lama 6-8 jam. Jika melalui jalur darat, perjalanannya memang banyak memakan waktu.
Bagaimana? Tertarik untuk ke tempat ini?