© Unsplash.com / Pulak Bhagawati
Paro Taktsang adalah biara kecil yang digantung jauh di atas tebing yang menghadap ke lembah. Tempat ini menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan.
Kali ini kita akan membahas tentang tempat yang menakjubkan ini. Dilansir dari attlasobscura.com, berikut adalah ulasannya.
Paro Takstsang adalah salah satu dari 13 biara kecil atau " sarang macan" di mana Guru Rinpoche atau " Guru Mulia" yang juga dikenal sebagai " Buddha Kedua" bermeditasi.
Padmasambava adalah seorang kerajaan Brahmana yang menyebarkan agama Buddha Tantra melalui Bhutan dan Tibet pada tahun 700-an.
Menurut legenda, Padmasambava mendarat di Paro Taktsang untuk bermeditasi ketika ia membawa agama Buddha ke Bhutan pada abad ketujuh. Menurut legenda, dia telah tiba di atas seekor harimau terbang. Dia kemudian bermeditasi di sebuah gua tinggi di gunung selama empat bulan setelah itu dia menaklukkan 'setan' lokal dan memulai pertobatan orang Bhutan menjadi Budha.
Untuk mencapai Sarang Harimau jauh lebih sulit. Kamu harus mendaki selama 2 jam dari dasar lembah. Tempat ini berada di sekitar 3.048 meter di atas permukaan laut. Setelah dua jam pendakian yang kamu akan langsung menghadap pintu masuk ke Sarang Macan, sebuah batu karang yang menghadap jurang yang luas, dengan biara di sisi lain.
Dibawahnya terdapat ngarai yang berjarak ribuan meter. Kamu perlu berhati-hati karena jalan menuju ke Paro Taktsang harus dihadapkan dengan jurang di sisi sebelah kamu.
Memasuki biara, kamu akan melangkah lagi ke beberapa tangga. Ada 3 kuil di dalamnya. Meskipun lelah, kamu akan menyaksikan pemandangan tebing yang luar biasa. Ketika kamu memasuki lebih dalam, kamu akan menemui gua dingin di mana Padmasambabva dikatakan telah bermeditasi dan seseorang dapat merasakan angin dingin dari gua.
Tertantang untuk mengunjungi sarang macan ini? Siapkan stamina mu untuk menanjak ya. Jangan lupa siapin duit juga, lho.