© Dailymail.co.uk
Mereka menyerahkan rumah senilai 90 ribu euro mereka, semua harta benda dan pekerjaan mereka untuk berkeliling dunia bersama anak-anak mereka Monty (8), dan Winter (5). Ibu dari Dan, Lulu (76), meninggal pada Juli 2015, ayahnya, Roger, 75, meninggal pada Juli 2016. Ketika ayah Rosie, Paul Hodgson, 65, meninggal setelah berjuang selama tujuh bulan menghadapi kanker hati pada Desember 2016, pasangan itu memutuskan mereka muak dengan kesibukan sehari-hari.
Ibu Dan meninggalkannya beberapa warisan ketika dia meninggal pada tahun 2015. Mereka membeli rumah "Kami pikir anak-anak akan memilikinya sebagai tabungan suatu hari ketika kami tidak lagi ada. "Tapi aku tidak mewarisi apa pun ketika ayahku meninggal. Dan dan aku menyadari itu tidak akan membuat kesedihan semakin mudah. Ketika kamu kehilangan orang tua, uang bukan segalanya. Ini adalah kenangan indah yang membuat kamu melewatinya, 'Rosie awalnya berhenti dari pekerjaannya sebagai spesialis SDM di Angkatan Darat Inggris untuk pekerjaan yang lebih kasual setahun setelah Monty. Monty kemudian didiagnosis menderita autisme dan Rosie berhenti bekerja untuk mendidiknya di rumah.
Kemudian dia tertarik untuk mendidik kedua anak mereka secara home schooling. Begitu dia melakukan itu, dia mulai memikirkan hal-hal lain yang mereka bisa lakukan untuk mengubah gaya hidup mereka. Dia melihat orang tua di Facebook berbicara tentang keliling dunia dengan mengendarai mobil sambil home schooling untuk anak-anak mereka dan dia memutuskan untuk melakukannya juga.
Dan menyukai gagasan itu. Pada Februari 2019, mereka menjual rumah mereka untuk membeli Motorhome seharga 21 ribu euro, bepergian melalui Prancis, Spanyol, Portugal dan Maroko, di mana mereka berada sekarang.
"Kami sadar bahwa kami semua kehilangan waktu keluarga dan tidak ada uang untuk liburan. Kehilangan orang tua kami membuat kami berdua menyadari bahwa hidup ini singkat dan apa pun bisa terjadi dalam sekejap," kata Rossie
"Ketika kita mati uang dan harta benda tidak akan membuat kesedihan anak-anak kita hilang. Kami jauh lebih suka mereka dapat melihat kembali kenangan masa kecil mereka. Bepergian keliling dunia dengan mengendarai motorhome," tambahnya
Pada tanggal 1 Februari 2019, mereka menyelesaikan penjualan rumah mereka, membeli motor home keesokan harinya. "Hari terakhir kami di rumah adalah pada 11 Februari," kata Rosie. Banyak kerabat yang datang untuk melepas kepergian keluarga ini.
"Kami semua minum teh bersama di cuaca yang cerah. Ketika tiba saatnya untuk pergi, mereka semua berbaris di jalan untuk melepas kami. Ada banyak air mata, tetapi cinta dan dukungan yang kami rasakan luar biasa," terangnya.
Rumah motor mereka memiliki dua tempat tidur untuk anak-anak, tempat tidur tarik untuk orang dewasa, area dapur, meja dan kursi. Setelah beberapa penyesuaian awal, keluarga mengatakan rasanya seperti di rumah. Mereka memiliki dua koper penuh yang tersisa di rumah saudara laki-laki Rosie tetapi mereka berhasil memasukkan sisa harta mereka ke dalam mobil.
"Tentu saja, memasukkan keluarga yang terdiri dari empat orang dan isi rumah dengan tiga kamar tidur ke dalam sebuah rumah motor bukan tidaklah mudah," katanya.
Meskipun anak mereka, Monty menderita autisme, Monty tumbuh baik. Namun ada hari-hari ketika dia menemukan hal-hal yang sulit.
“Tapi kita memastikan untuk tetap bisa mengawasinya. Dia juga membuat jurnal petualangannya,” terang Rossie
Rosie sekarang memperkirakan keluarganya dapat bertahan hidup tanpa bekerja sampai September, ketika mereka perlu mengambil pekerjaan sambilan saat mereka bepergian untuk meningkatkan dana mereka.
"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, bijaksana dalam hal uang, sehingga kami dapat terus berjalan selama mungkin," tutupnya.
Berikut adalah potret bahagia keluarga mereka yang diambil dari dailymail.co.uk
