© Pos Kupang
Miris, pedangan di Pasar Baru Labuan Bajo, NTT, mengaku kondisi pasar tempat mereka berjualan dianggap tidak layak. Bahkan, fasilitas dan tempat mereka menjajakan barang disebut kurang memadai.
Ini dikarenakan kondisi pasar yang tidak terurus dengan baik.
Ketua RT 21 Pasar Baru, Rafik, mengatakan jika pedagang dan masyarakat setempat merasa tidak nyaman dengan kondisi pasar yang tidak layak. Mereka sempat mengadukan hal tersebut ke pengelola namun justru tidak mendapat respon atau gubrisan sama sekali.
Rafik dan teman-teman pedagang pun mengadu ke Polres Manggarai Barat pada Kamis kemarin (01/06/23).
" Miris gedung pasar dibuatnya megah, tapi area pasar dan lingkungan sekitar tidak diperhatikan. Bea retribusi rutin ditagih tapi pihak pengelola pasar tak kunjung datang perhatikan pasar," keluh Rafik, dihadapan Kapolres Manggarai Barat, AKPB Ari Satmoko.
Rafik juga menceritakan bagaimana pengelola Pasar Baru tidak ingin memantau kondisi para pedagang.
" Apalagi banyak pendatang yang masuk ke pasar tanpa melalui administrasi yang jelas, sehingga dapat menimbulkan kecemburuan diantara para pedagang," ujarnya.
Keluhan lain datang dari seorang pedagang lain bernama Ernestia. Ernestia mengaku jika dirinya dan pedagang lainnya merasa kesulitan karena fasilitas dan bangunan pasar yang tidak terawat. Bahkan, ketersediaan air bersih untuk mandi atau buang air juga kurang layak untuk dipakai hingga kurang memadai.
" Kebersihan lingkungan di Pasar Baru yang kotor dan minimnya perhatian dari pihak pengelola yang menyebabkan pedagang berjualan di badan jalan, ditambah lagi kurangnya air bersih dan MCK. Imbasnya transaksi pelaku pasar sangat terganggu dan tidak efektif," ucap Ernestia.
Menanggapi keluhan masyarakat Pasar Baru Labuan Bajo tersebut, Kapolres Manggarai Barat, AKPB ARI Satmoko menegaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan pengelola pasar dan instansi yang berkepentingan guna memberikan solusi dan tindak lanjut bagi pasar baru labuan dan pedagangnya.
