© Www.australiantraveller.com
Belum lama ini ada dua pulau yang tiba-tiba ramai dibahas oleh netizen Indonesia. Adalah pulau Natal dan pulau Cocos yang bahkan sempat menduduki posisi trending di Twitter.
Ada sebuah akun Twitter @adriansyahyasin, yang membuat utas terkait kedua pulau tersebut. Menurutnya, kedua pulau ini memiliki keunikan yang tidak biasa, lantaran lokasinya yang berdekatan dengan Indonesia.
"Dulunya milik Singapura tapi ditransfer ke Australia tahun 1955. Kedua pulau ini unik, yang tinggal orang Melayu. Bahasa yang dipakai juga Melayu. Rambu jalannya Bahasa Melayu juga," tulis akun tersebut.
Namun penduduk di sana menggunakan bahasa Melayu, meskipun kedua pulau tersebut ternyata merupakan bagian dari Australia. Bahkan penduduk kedua pulau tersebut juga memberi nama jalan dan sejumlah tempat juga dengan bahasa Melayu.
Nah berikut ini fakta unik Pulau Natal dan Pulau Kokos Australia yang lokasinya malah lebih dekat dengan Jawa Barat :
Jika dilihat melalui peta digital dan ditarik garis lurus, lokasi pulau Natal ini sejajar dengan Pelabuhan Ratu di Jawa Barat. Namun menariknya, akses penerbangan hanya tersedia dari Australia.
Nah, dari Australia menuju pulau Natal sendiri membutuhkan waktu setidaknya 4 jam. Lalu kalau dari pulau Natal ke pulau Cocos membutuhkan waktu setidaknya 90 menit. Penerbangan rutin Australia menuju pulau Natal biasanya adalah dari Perth.
Karena mayoritas penduduknya merupakan orang turunan Melayu, maka bahasa dan tradisi yang digunakan juga Melayu. Kalau dilihat dari peta digital, tak hanya nama jalan saja yang lekat dengan kehidupan melayu. Pola kehidupan mereka pun terlihat mirip.
Mulai dari adanya kedai kopi sampai dengan lokasi pijat yang tercantum dalam peta digital. Di sana juga terdapat masjid yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk beribadah. Bahkan ada juga lokasi yang diberi nama 'Indomaret'. Nah loh ternyata Indomaret ekspansi sampe sana juga?
Ketika pandemi Covid-19 mulai berlangsung, yang diyakini bermula dari Wuhan, China, pemerintah Australia mengkarantina warganya di Pulau Natal ini. Menurut laman Liputan6 (22/6/2020), setidaknya 240 warga Australia di Wuhan dikarantina di pulau Natal ini.
Sementara itu kendati lokasinya yang justru berdekatan dengan Indonesia, Australia tetap memperhatikan segala aspek potensial yang terdapat pada kedua pulau tersebut. Meskipun label pariwisata di sana makin sulit setelah menjadi lokasi karantina, namun pemerintah Australia tetap siapkan strategi khusus.
Melansir dari laman ABC.net (22/6/2020), Manajer pengembangan Asosiasi Tujuan Wisat Pulau Natal, Philip Tubb menyebut bahwa setelah ini promosi pariwisata harus terus digenjot. Mengingat potensi pariwisata pulau Natal dan sekitarnya diyakini merupakan destinasi bertaraf internasional.
" Dengan pengumuman pembukaan kembali, kami agak kecewa, hanya karena kami kembali dari 'wisata Pulau Natal' menjadi, 'tempat yang tepat untuk dikunjungi: Pulau Natal, pusat penahanan' lagi," kata Tubb.
Selain wisata alamnya yang disebut sudah berkelas dunia, pulau Natal ini juga dikenal sebagai lokasi terkenal migrasi kepiting merah loh.
Nah, Itu dia fakta unik tentang pulau Natal dan pulau Cocos. Wah coba ada penerbangan dari Indonesia langsung ke sana, pasti asik tuh.