© Xinhua/Yang Shiyao
Berita yang cukup mengejutkan datang dari Tiongkok. Salah satu bagian dari tempat paling ikonik di negeri tirai bambu, Tembok Besar China harus runtuh akibat gempa berkekuatan 6,9 yang melanda Provinsi Qinghai, China Barat Laut pada Sabtu, 8 Januari 2022 lalu.
Melansir dari Global Times (10/1/2022), Tembok Besar China runtuh sepanjang dua meter di daerah Shandan, Provinsi Gansu, China Barat Laut. Tempat ini berjarak 114 kilometer dari pusat gempa yang berada di daerah Menyuan, di Prefektur Otonomi Tibet Haibei di Qinghai.
Pihak berwenang China langsung mengorgaganisir pemeriksaan peninggalan budaya lokal dan menemukan situs runtuh. Perlindungan utama pun telah dipasang, serta pekerjaan perbaikan dan restorasi sedang dalam proses.
Sejauh ini masih belum ada laporan kematian akibat gempa yang memicu runtuhnya sebagian Tembok Besar China, namun dikabarkan sembilan orang terluka dalam peristiwa ini. Delapan di antaranya sudah dipulangkan dan satu lagi masih dalam pengawasan.
Shi Yucheng, kepala Badan Gempa Gansu, mengatakan bahwa daerah pemukiman terdekat berjarak 40 kilometer dari pusat gempa, yang berada di sabuk gempa dan penduduk setempat terbiasa menghadapi gempa.
Tanggal 14 April 2010 lalu, gempa berkekuatan magnitudo 7,1 melanda Prefektur Otonomi Yushu Tibet di Qinghai. Fenomena alam ini menyebabkan 2.698 orang tewas dan 270 orang lainnya hilang. Lebih dari 90 persen rumah penduduk runtuh akibat gempa dan beberapa gempa susulan yang kuat pada saat itu.
Tembok Besar China merupakan salah satu ikon di Tiongkok. Tembok Besar China merupakan bangunan terpanjang yang pernah diciptakan manusia yang berlokasi di Tiongkok.
Tembok Besar China yang berada di Huairou District ini juga dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia. Bahkan, tembok ini telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia pada 1987.