© MDWfeatures / The Art Of Hitchhiking. Photo: Alessia And Jente
Jente Jacobs (23), dan Alessia Capraro (22), adalah pencipta The Art Of Hitchhiking, sebuah proyek yang mereka berbagi foto dan video perjalanan mereka saat mereka menumpang dari siapa pun yang akan berhenti di pinggir jalan. Pasangan itu bertemu dan jatuh cinta selama program yang membawa mereka berdua ke Republik Dominika pada tahun 2014. Setelah program mereka selesai, Jenta kembali ke Belgia dan Alessia kembali ke Italia. Mereka melanjutkan hubungan LDR selama tiga tahun, mereka merencanakan traveling untuk bertemu satu sama lain sebulan sekali.
Kecintaanya terhadap dunia traveling membuat mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan menjelajahi dunia bersama. Tetapi dengan dana terbatas menjadi kendala bagi pasangan muda ini. Nggak mau menyerah, pasangan itu mulai berpetualang dari kota ke kota dengan menumpang. Ya, cuma dengan menumpang pada orang lho.
Berkat kebaikan orang asing, pasangan ini telah melakukan perjalanan 5.800 mil atau sekitar 9.334,195 kilometer ke 13 negara berbeda. Yaitu Spanyol, Portugal, Belgia, Luksemburg, Prancis, Italia, Yunani, Albania, Montenegro, Kroasia, Slovenia, Austria dan Italia. Dan ya, semuanya dengan anggaran kurang dari 25 poundsterling atau sekitar kurang dari Rp 500 ribu sehari.
"Ketika kamu bepergian dengan cara ini, kamu nggak bisa benar-benar mempersiapkan diri untuk itu," kata Alessia.
"Sebelum pergi, kita hanya dapat merencanakan dua atau tiga hari pertama, dan kemudian kita harus membiarkan semuanya berjalan sebagaimana mestinya," tambahnya.
Dilansir dari metro.co.uk, untuk bepergian selama mungkin, mereka hidup dengan anggaran € 15 atau sekitar Rp 227 ribu per hari, per orang. Mereka nggak menggunakan uang apa pun untuk transportasi, sehingga semua uang mereka gunakan untuk makanan dan akomodasi. "Kami banyak menggunakan sofa selancar, tetapi tidak selalu mudah untuk menemukan host di setiap kota. Jika nggak ada yang bisa memberi kami tempat tidur, kami memilih hostel atau hotel termurah yang bisa kami temukan. Kami juga memiliki tenda jika ada tempat berkemah. Aku pikir hal yang paling sulit untuk diterima bagi keluarga adalah kenyataan bahwa kami bepergian dengan menumpang. Tapi, pada akhirnya semuanya berjalan baik. Mereka menerimanya, mungkin juga fakta bahwa Jente bepergian dengan aku dan aku bukan seorang gadis yang bepergian sendirian. Kami nggak menumpang ketika malam. Dalam kegelapan kamu nggak bisa melihat pengemudi yang berhenti dengan sangat baik. Jadi itu akan sedikit berbahaya," terang Alessia
"Karena ini sangat penting untuk mendapatkan perasaan yang baik tentang pengemudi, kami memilih untuk tidak mengambil risiko untuk masuk ke mobil dengan orang yang salah," tambahnya. Ia mengatakan jangan pernah naik mobil bersama seseorang yang tidak kamu percayai.
Di sela perjalanan, pasangan itu tinggal di Belgia dan melakukan pekerjaan apa pun yang dapat mereka lakukan untuk menabung untuk petualangan mereka berikutnya. Pada 2019 pasangan ini memutuskan untuk memulai halaman media sosial yang didedikasikan untuk perjalanan mereka. Petualangan mereka membuat mereka berbagi pengalaman luar biasa, mulai dari mengunjungi Quinta da Regaleira di Portugal hingga kuil Poseidon di Yunani Kuno. Sama mengasyikkannya dengan pasangan yang telah bepergian keliling dunia dan menumpang, mereka sadar akan bahaya metode mereka, dan sangat berhati-hati dengan keselamatan pribadi.
Tetapi pasangan itu berharap bahwa petualangan mereka akan menunjukkan kepada orang-orang bahwa menumpang adalah pilihan hemat untuk bepergian. "Beberapa teman nganggap aku gila sebelum memulai petualangan ini," kata Jente. Ia menambahkan banyak dari mereka datang kepada saya, setelah mengikuti perjalanan pertama kami, dan mengatakan bahwa itu luar biasa dan mereka ingin mencobanya sendiri suatu hari.
"Jadi, saya menyimpulkan itu bukan ide yang gila," kata Jente.
Salah satu pengalaman terbaik pastinya adalah Albania. Memikirkan prasangka yang dimiliki orang tentang negara dan penduduknya serta apa yang sebenarnya kita temui. Kami nggak pernah disambut dengan ramah.
"Tujuan dari proyek media sosial kami adalah untuk menghancurkan prasangka yang salah tentang suatu negara atau budaya dan menunjukkan kebaikan, kedermawanan, dan keramahtamahan di dunia. Menarik orang yang juga ingin membangun kembali citra dunia mereka sendiri. Juga, kami ingin menunjukkan bahwa menumpang sama sekali tidak berbahaya." tutup keduanya.
Bagaimana tertarik untuk mencoba hal baru ini dengan pasangan kamu? Tetapi perlu digaris bawahi, bahwa melakukan hal ini adalah hal yang terbilang berbahaya. Alessia dan Jente selalu mengingatkan untuk berhati-hati dalam melakukan hal ini. Jadi pastikan kamu siap secara mental dalam melakukan ini. Semoga bermanfaat.