Seremnya Colma, Kota Kecil yang Lebih Banyak Dihuni Mayat Dibanding Manusia!

Reporter : Bagus Prakoso
Kamis, 10 September 2020 19:35
Seremnya Colma, Kota Kecil yang Lebih Banyak Dihuni Mayat Dibanding Manusia!
Berani tinggal di tempat ini?

Kota biasanya dihuni oleh ratusan bahkan ribuan orang dalam satu tempat. Dalam satu kota biasanya juga terdapat berbagai infrastrukur dengan aktivitas manusia yang menandakan sebuah kota itu hidup.

Namun, bagaimana jika dalam satu kota ini lebih banyak jumlah orang mati daripada orang yang hidup? Jika dibayangkan cukup seram, ya. Seperti apa aslinya kota ini? Yuk kita simak!

1 dari 1 halaman

Kota Colma

Colma City

Kota Colma berada di California Amerika Serikat. Kota ini menjadi sepi karena dihuni oleh lebih dari 1,5 juta jiwa. Loh, kok sepi? Ya, 1,5 juta jiwa orang yang sudah mati.

Melansir dari Oddity Central, orang yang masih hidup di Colma hanya ada 1800 orang saja. Kabarnya, pada tahun 1990, San Francisco ini sudah dikenal sebagai tempat orang yang sudah mati. Pada masa penambangan emas dan perdagangan, imigran dari seluruh dunia mendatangi kota ini untuk mencari kehidupan yang baru.

Colma City

Namun, pendatang itu membawa virus dan penyakit yang membuat kota tersebut terkena wabah. Satu persatu orang meninggal dunia. Lalu, pada 1902, Dewan Pengawas Negara melarang melakukan penguburan lebih lanjut di dalam kota dan memaksa mereka untuk melakukan pemakaman di lahan yang lebih besar.

Meskipun sudah dilarang, tapi para imigran ini tetap mempertahankan jasad yang telah dikubur di tempat asalnya. Pada 1942, hanya ada dua tempat pemkaman yang ada di San Francisco. Yakni pemakaman The San Francisco National Cemetery dan Mission Dolores Cemetery.

Sejak saat itulah lebih dari 150 ribu mayat akhirnya dipindahkan dari San Francisco ke Colma. Kota kecil inipun dinobatkan menjadi satu-satunya kota di dunia di mana jumlah orang mati lebih banyak dari pada yang hidup.

Perbandingan ini tidak pernah berubah hingga saat ini. Bagaimana, berani untuk tinggal di tempat ini?

Beri Komentar