© Rumahkimchoo.com
Siapa nih yang udah rindu jalan-jalan ke Singapura? Bagi kamu para traveler yang udah setahun lamanya gak bisa trip tour, pasti udah rindu banget nih dengan suasana yang ada di Singapura.
Ingin mewujudkan imajinasi para traveler Indonesia yang tak bisa berkunjung karena efek pandemi covid-19 yang melanda dunia, Singapore Tourism Board tak hentinya menciptakan inovasi demi mewujudkan impian warga Indonesia, yakni berwisata ke Singapura kembali.
Ya, STB mengusung tema Singaporeimagine dengan mengadakan virtual tour ke berbagai wilayah di Singapura. Redaksi diadona.id pun berkesempatan merasakan bagaimana virtual tour dilaksanakan.
Kami berkesempatan jalan-jalan virtual ke kampung Peranakan di Rumah Kim Choo. Seperti apa keseruannya? Yuk kita jalan-jalan!
Dalam kesempatan kali ini, kami secara virtual berkunjung ke Rumah Kim Choo untuk menyusuri budaya Peranakan yang ada di Singapura. Terdapat banyak souvenir dengan tema batik dijual di Rumah Kim Choo. Semua souvenir ini bisa kamu lihat di lantai satu Rumah Kim Choo.
Tak hanya itu, banyak juga sepatu wanita dengan corak bunga mirip dengan sepatu khas orang Tiongkok jaman dulu. Ya, karena di Peranakan ini menggabungkan tradisi Tiongkok dengan Melayu, sehingga pernak-pernik dengan nuansa Tiongkok banyak terlihat di tempat ini.
Lanjut lagi terdapat porselen dengan tema Peranakan. Terdapat corak bunga dengan burung phoenix yang jadi identitas Peranakan yang khas.
" Phoenix dalam bangsa China melambangkan prosperity, kekayaan," ungkap Anthony, tour guide dalam virtual tour tribe Singapore Tourism Board.
Nah, ada juga pakaian dengan tema batik yang mirip sekali dengan batik khas Indonesia. Ternyata, batik-batik ini memang diimpor langsung dari Indonesia, loh.
" Batik kami tidak membuatnya di Singapura. To be honest, batik semua kami beli dari Indonesia," kata Anthony.
Untuk harganya sendiri adalah 28 dolar Singapore atau sekitar Rp 297 ribu.
Lanjut ke lantai dua, kamu bisa melihat berbagai macam ornamen-ornamen klasik nan antik seperti perhiasan-perhiasan khas Peranakan.
Mirip dengan budaya Tiongkok, ternyata tempat tidur khas Peranakan ini juga sangat mirip dengan tempat tidor khas Tiongkok. Banyaknya ornamen Tiongkok dengan baju kebaya ini ternyata perpaduan budaya Tiongkok dengan Melayu.
" Bicara tentang budaya Peranakan, ini hasil penggabungan budaya Chinese dan Melayu, ya," lanjut Anthony.
Dalam tour tersebut, juga menunjukkan jajanan pasar khas Peranakan. Ada Ayam Buah Keluak dan Nyonya Chap Chye.
Ada beberapa kue yang mirip kue lapis, kue ku, lemper, dan banyak lagi yang tentunya hampir sama dengan kuliner Indonesia. Hanya saja, mereka punya cara penyajian yang berbeda, namun dengan bahan sama seperti ketan.
" Tidak beda dengan kue-kue di Indonesia, ya," ungkapnya.
Seru banget, nih, Virtual Tour ke Rumah Kim Choo ini. Semoga dengan virtual tour ini bisa mengobati rasa rindu wisatawan yang ingin ke Singapura.