© Wgntv.com
Skotlandia dilaporkan jadi negara pertama di dunia yang meloloskan kebijakan terkait dengan penyediaan tampon atau pembalut bagi para perempuan. Lewat kebijakan tersebut, para perempuan Scotlandia bisa dapatkan pembalut dari pemerintah secara gratis.
Menurut info dari laman The New York Times, pemerintah Skotlandia sebenarnya sudah menggodog aturan ini selama kurng lebih 4 tahun. Kebijakan The Period Product (Free Provision) (Scotland) Act disahkan lewat suara bulat di tahap terakhirnya pada Selasa (24/11).
Dengan kebijakan itu, setiap otoritas lokal Skotlandia wajib menyediakan produk-produk menstruasi bagi semua kalangan yang membutuhkan secara gratis. Lebih lanjut, dua tahun lalu Skotlandia sudah menerapkan kebijakan serupa. Namun hanya berlaku bagi siswa di sekolah dan perguruan tinggi.
Lolosnya kebijakan terkait dengan penyediaan produk menstruasi gratis ini sebelumnya diumumkan sendiri oleh Perdana Menteri Skotlandia, Nicola Sturgeon di laman Twitter resminya. " Sebuah kebijakan pentng untuk wanita dan anak perempuan," cuitnya.
" Bangga terhadap pemilihan undang-undang yang inovatif ini, menjadikan Skotlandia sebagai negara pertama di dunia yang menyediakan produk periode gratis untuk semua yang membutuhkannya. Sebuah kebijakan penting bagi wanita dan anak perempuan," ungkapnya.
Sementara itu, kebijakan produk menstruasi gratis ini awalnya diajukan oleh anggota parlemen Monica Lennon. " Persembahan kami adalah membuat masa menstruasi di tengah keterbatasan menjadi sebuah sejarah. Pada masa kelam, kita membawa terang dan harapan," kata Lennon seperti dikutip dari laman The New York Times.
Lebih lanjut, kebijakan pembalut atau produk menstruasi kali ini ternyata tak hanya berlaku bagi kaum perempuan. Produk-produk sanitasi untuk kebersihan juga bisa didapatkan oleh para transgender secara gratis.
Kebijakan ini tentu menjadi angin segar, pasalnya produk menstruasi bisa dibilang bukan jadi produk yang bisa dijangkau semua kalangan. Apalagi bagi mereka yang hidup dengan keterbatasan seperti tunawisma atau mereka dengan keterbatasan ekonomi.
Semoga kebijakan semacam ini bisa ditiru oleh negara-negara lain, termasuk di Indonesia ya. Meski produk menstruasi di Indonesia terbilang sangat terjangkau, namun bagi kalangan yang hidup di bawah garis kemiskinan mungkin masih kesulitan untuk mendapatkannya.
Padahal kan, produk menstruasi ini sangat penting bagi kesehatan organ reproduksi para perempuan. Gimana nih guys menurut kamu?