Suku Ini Punya Tradisi Mengukir Tubuh Wanita untuk Buktikan Kedewasaan

Reporter : Novi Hardita Larasati
Selasa, 19 Januari 2021 14:10
Suku Ini Punya Tradisi Mengukir Tubuh Wanita untuk Buktikan Kedewasaan
Ukiran tubuh yang disengaja, membuat wanita di suku ini lebih cantik dan menarik perhatian kaum pria.

Selama ini pertanda kedewasaan seseorang mungkin bisa ditandai dari segi usia atau ciri biologis yang muncul dalam diri seorang anak. Namun, hal tersebut nyatanya tak sepenuhnya jadi tolok ukur bagi sebuah suku yang berada di pedalaman Nigeria.

Ya, Suku Tiv punya cara tersendiri untuk menandai kedewasaan seseorang, khususnya bagi perempuan. Melansir dari berbagai sumber, suku ini memiliki ritual menyakitkan dan membuat bergidik siapa saja yang meihatnya. Tak main-main, dada, perut, tangan hingga wajah pun tidak luput dari ritual kecantikan ala Suku Tiv agar terlihat lebih cantik.

1 dari 3 halaman

Tradisi Budaya Suku Tiv

Bagaimana tidak? Untuk menandai kedewasaan, para gadis suku Tiv harus menjalani ritual dengan mengukir perutnya. Ritual ini dilakukan saat gadis tersebut mendapatkan haid pertamanya dengan menggunakan benda tajam yang menyebabkan beberapa torehan luka berbentuk garis memanjang.

Bahkan, saat di ukir para gadis di suku Tiv harus rela menahan rasa sakit saat menyayatan dilakukan. Pasalnya, jika menunjukkan rasa sakit saat dilakukannya penyayatan maka keluarga dari gadis tersebut akan merasa malu. Oleh karena itu, perempuan di suku Tiv dilarang menunjukkan rasa sakit sayatan meski banyak darah yang mengalir.

Ritual tersebut dilakukan tentu bukan tanpa alasan. Selain akan membuat perempuan suku Tiv lebih cantik, ukiran ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa wanita pada suku tersebut sudah dewasa secara emosional dan sudah siap untuk melahirkan anak.

2 dari 3 halaman

Tradisi Budaya Suku Tiv

Selain menandakan kedewasaan, sayatan-sayatan ini juga dipercaya bisa meningkatkan kesuburan si gadis, lho. Konon, luka ukiran ini akan membantu mereka menjadi lebih menarik di mata pria.

Menurut orang-orang suku Tiv yang melakukan ritual ini mengklaim bahwa bagian yang terdapat bekas luka ukiran tersebut akan meningkatkan sensitifitas wanita saat disentuh bahkan hingga bertahun-tahun kemudian. Sehingga luka tersebut dipercaya bisa memberikan sensasi erotis dan dianggap menarik oleh para pria suku Tiv itu sendiri.

Sebenarnya bukan hanya suku Tiv saja yang punya ritual penyayatan perut ini. Beberapa suku lain di Afrika pun juga menjalankan ritual serupa. Seperti suku Kara yang ada di Ethiopia. Bahkan, bagi suku Kara, wanita cantik ialah yang punya banyak bekas luka ukiran di tubuh.

3 dari 3 halaman

Namun, dengan perkembangan budaya dan pemikiran dari warga suku Tiv, saat ini ritual itu pun mulai ditinggalkan. Ya walaupun masih ada beberapa orang yang masih memegang teguh tradisi ini dan tetap menjalankannya hingga sekarang.

Bagaimana menurutmu? Tulis di kolom komentar ya!

Beri Komentar