Suramnya Desa Tanpa Anak-Anak yang Hanya Dihuni Lansia dan Ratusan Boneka

Reporter : Bagus Prakoso
Sabtu, 13 Februari 2021 15:20
Suramnya Desa Tanpa Anak-Anak yang Hanya Dihuni Lansia dan Ratusan Boneka
Di Desa ini, kamu akan menemukan banyak boneka seukuran manusia di sudut-sudut jalan.

Desa merupakan suatu wilayah kecil yang ada di pinggir kota suatu tempat. Biasanya Desa ini dihuni sedikit masyarakat. Bahkan, desa juga digambarkan sebagai wilayah yang sejuk dan sunyi dan berbeda seperti gemerlap kota.

Namun, gimana ya, kalau ada desa tanpa anak-anak? Ya, desa ini hanya dihuni oleh orang dewasa saja. Mungkin terdengar aneh. Namun Desa ini benaran ada di Jepang, lho. Seperti apa tempatnya? Yuk kita telusuri!

1 dari 3 halaman

Desa Nagoro

Desa Nagoro

Desa ini bernama Desa Nagoro. Desa ini terpencil di pegunungan Jepang. Desa Nagoro berada di Pulau Shikoku, Prefektur Tokushima, Jepang. Jaraknya sekitar 550 km dari Tokyo. Desa ini terpencil dan jauh dari keramaian.

Yang membuat desa ini populer adalah karena hanya dihuni lansia tanpa adanya anak-anak.

Desa Nagoro

Namun, sebelum desa ini dikenal karena desa tanpa anak-anak, melansir amusing planet, desa ini dulunya adalah rumah bagi ratusan penduduk. Sayangnya, beberapa tahun belakangan, populasinya kian menurun. Para pemuda memilih merantau ke kota demi pekerjaan yang layak.

Karena hal itulah yang membuat desa ini kini hanya dihuni oleh para lansia yang sudah tak lagi bekerja. Menurut data Januari 2015, terhitung hanya ada 35 penduduk saja di desa ini.

2 dari 3 halaman

Dihuni Boneka Seukuran Manusia

Desa Nagoro

Tak hanya lansia, ternyata desa ini juga dihuni oleh ratusan boneka seukuran manusia. Rupanya, ini adalah ide dari seorang warga bernama Ayano Tsukimi.

Ia pulang ke desa itu setelah puluhan tahun merantau ke Osaka. Namun, ia kecewa karena desa tempat tinggalnya sepi bak kota hantu. Kemudian ia punya ide unik untuk membuat boneka seukuran manusia sungguhan. Bahkan, boneka ini juga dipakaikan baju sungguhan.

Awalnya, boneka ini dibuat sebagai orang-orangan sawah untuk menjaga ladang sayurnya. Di saat itu, ia menanggap salah satu boneka buatanya mirip dengan ayahnya. Akhirnya lebih dari 12 tahun belakangan ini ia membuat ratusan boneka untuk meramaikan desanya.

Boneka-boneka ini kemudian ditaruh di luar toko dan halte bus. Ada juga yang ditaruh di tepi jalan. Ada banyak boneka yang tersebar di semua sudut jalan. Sekitar 10 kali dari jumlah penduduk di desa Nagoro ini.

Pada 2012, sekolah di desa tersebut sudah tutup karena tak ada lagi anak-anak yang tersisa di desa ini. Kini bukan lagi anak-anak yang sekolah di sana, melainkan para boneka.

3 dari 3 halaman

Menarik Wisatawan

Desa Nagoro

Rupanya, karena keunikan inilah membuat nama Desa Nagoro ini kian tersebar dari mulut ke mulut. Meskipun seram, namun boneka-boneka ini menjadi daya tarik tersendiri di Desa Nagoro.

Bagaimana? Tertarik untuk mengunjungi desa ini?

Beri Komentar