© 2020 Https://upload.wikimedia.org/
Apa yang ada di pikiranmu jika mendengar kata tikus? Menjijikkan? Bau? Kotor? Atau bahkan lucu? Jika kamu melihat tikus di rumah, apa yang akan kamu lakukan? Pasti hal yang akan kamu lakukan adalah mengusirnya, karena kita tahu jika tikus membawa virus yang dan bakteri pada kulit, bulu, dan badannya yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Tapi tidak untuk di India Utara, lebih tepatnya di Deshnoke, 30km dari Binaker. Dikutip dari akun YouTube National Geographic Kuil Hindu bernama Karni Mata atau dikenal sebagai Kuil Tikus ini dihuni oleh lebih dari 15.000 ekor tikus. Bukan tikus peliharan, tapi tikus hitam yang biasa menjadi hama dan musuh bagi sebagian besar orang.
Dari luar Kuil ini akan tampak seperti Kuil pada umunya. Orang-orang datang untuk berdoa pada Dewi Karni Mata. Tapi jika dilihat ke dalam Kuil ini, tikus benar-benar berkeliaran dimana-mana. Di pojokan ruangan, menuruni tangga, berkeliaran di halaman kuil, hingga keluar masuk pintu tanpa ada rasa takut.
Para peziarah menganggap tikus sebagai bentuk dari Dewa, dan mereka memujanya. Pemuka agama di Kuil Karni Mata ini adalah bertugas untuk menjaga dan merawat para tikus disini. Tidak hanya itu, dia juga makan, minum, dan tidur bersama tikus-tikus disana.
Dia percaya jika tikus-tikus ini adalah para leluhur yang hidup kembali sebagai tikus. " Mereka adalah ayahku, kakekku, bahkan semua keluargaku disini. Ketika mereka meninggal, mereka lahir kembali sebagai tikus. Ketika tikus mati, mereka hidup kembali sebagai manusia." Ungkapnya.
Bagi agama Hindu, mereka memang mempercayai akan reinkarnasi. Pemuka agama dan para umat di Kuil Karni Mata adalah keturunan pada Dewa. Mereka percaya itu adalah hadiah istimewa untuk lahir dan lahir kembali dalam asuhan Dewi Karni Mata. " Itu adalah utusan dari Dewi ketika kita hidup, kita akan hidup disini, dan ketika kami mati, kita akan berubah menjadi tikus." Kata salah satu umat yang berada di Kuil Karni Mata tersebut.
Tikus yang dianggap suci ini diperlakukan seperti layaknya selebritis. Setiap harinya akan ada banyak turis yang datang ke Kuil. Tapi untuk masuk, para turis diminta untuk mentaati peraturan yang ada disana.
Para turis harus melepas sepatu atau sandal mereka dan masuk dengan kaki telanjang, bahkan tidak boleh menggunakan kaos kaki. Peraturan ini untuk menghindari mereka agar tidak menginjak tikus yang berkeliaran di sekitar mereka. Dengan begitu, mereka akan melangkah di atas lantai yang lengket. Hal ini karena lantai yang ada di Kuil Karni Mata berserakan dengan kotoran dari tikus. Dan hanya ada satu orang yang membersihkan kotoran itu.
Pasti kamu akan lari, dan ketakutan jika ada tikus berkeliaran di sekitarmu. Tapi itu tidak berlaku untuk para pengunjung Kuil Karni Mata. Pengunjung biasa akan mengambil kesempatan yang biasanya orang tidak akan berani, dan anak-anak kecil diperbolehkan untuk berada di sekitar tikus-tikus tersebut. " Dia (anak kecil) memberi makan para tikus dengan tangannya, dan tidak takut. Para tikus tidak melakukan apapun. Itu yang membuat tempat ini istimewa, tikus-tikus itu tidak berbahaya." Kata salah seorang orang tua yang mengajak anaknya ke Kuil Karni Mata.
Tapi untuk dekat dengan para tikus adalah bagian dari pengalaman, terlebih jika itu untuk tujuan dekat pada Tuhan. Pemuka agama dan umatnya menyerahkan diri untuk melayani para tikus. Keyakinan mereka pada reinkarnasi sangatlah kuat, dan juga mereka tidak pernah memperlakukan tikus sebagai tikus.
Salah satu umat disana makan, minum, bersama para tikus dan membagi makanan bersama keluarganya. Dia memanggil tikus-tikus ini dipanggil sebagai anak-anaknya sendiri dan diberi makan dahulu sebelum dia makan. Bahkan, tanpa rasa takut tikus-tikus ini mengelilingi nya dan makan bersama seperti sudah menjadi suatu kebiasaan.
Di dapur Kuil, istri dari pemuka agama yang sedang memasak untuk makan siang dikelilingi juga oleh para tikus. " Mereka bisa makan apapun, makanan manis, sayuran, cemilan, bahkan cabai jika mereka mau." Katanya. Dia menganggap bahwa itu adalah sebuah tanda keberuntungan dari Dewa. " Jika mereka makan bersama kami, kami merasa baik. Jika kamu menghentikan mereka, sang Dewi akan marah." Terusnya.
Yang terpenting bagi para penganut Karni Mata adalah bukan seperti apa rupa tikus-tikus ini bagi orang lain, tapi bagaimana mereka (para umat) melihat para tikus.
Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk mengunjungi Kuil Karni Mata ini dan memiliki pengalaman berbeda dengan para tikus?