© 2020 Https://www.diadona.id / @pixabay
Permukaan bumi yang terlalu luas sebagian besar memang sudah dipetakan, namun masih ada saja lokasi yang terlewatkan. Kemungkinan besar, daerah tersebut merupakan daerah yang terpencil sehingga sulit dicapai. Akibatnya, tidak banyak orang yang mengetahui seluk beluk mengenai lokasi tersebut. Dilansir dari Reader's Digest (17/12), berikut adalah berbagai tempat di muka bumi yang masih belum dipetakan.
Menjadi rumah bagi sekitar 14 suku Amazon, lokasi ini disebut sebagai salah satu tempat terpencil di dunia dengan luas sekitar 33.000 mil persegi. The Guardian melaporkan, beberapa saat yang lalu sebuah kelompok yang bergerak menangani masyarakat adat di Brazil mendatangi lokasi ini untuk meredakan pertikaian antar dua kelompok pribumi yang bersaing.
Apa yang digambarkan dalam peta kota, kadangkala tidak sesuai pada kondisi yang sebenarnya. Sebagai contoh, kota Rio de Janeiro (Brazil) dan Lagos (Nigeria) tidak menggambarkan permukiman kumuh dalam peta karena dianggap bukanlah prioritas utama. Faktanya, permukiman kumuh di kota-kota tersebut memiliki porsi yang tidak sedikit.
Yang satu ini sedikit menimbulkan kerancuan. Sandy Island tergambar pada peta laut, peta dunia, Google Earth bahkan Google Maps. Jika digambarkan di peta, pulau ini berada di antara Australia dan Kaledonia Baru. Namun ketika para ilmuwan hendak mendatangi tempat ini, tidak ditemukan satu pun jejak mengenai keberadaan pulau ini.
Lokasi yang satu ini benar-benar tidak tergambar pada peta. Sistem gua bawah air di semenanjung Yucatán Meksiko ini panjangnya mencapai ribuan kilometer, namun sejak zaman bangsa Maya lokasi ini belum selesai dieksplorasi.
Fotografer Klaus Thymann membagikan pada The Guardian, bahwa di dalam gua bawah air terbentuk akuifer Yucatán yang mendukung sekitar 11 ekosistem berbeda.
Mungkin lokasi ini bisa menjadi gunung tertinggi yang tidak didaki oleh manusia, bahkan lokasi ini tidak dipetakan karena alasan spiritual. Penduduk sekitar mempercayai bahwa lokasi di sekitar pegunungan menjadi tempat berlindung bagi Santa dan rumah bagi para dewa dan dewi.
Sebagai salah satu tempat menakjubkan di dunia yang berisiko menghilang, Patagonia terbentang hampir sampai ke Kutub Selatan. Lokasi ini dihiasi dengan hutan hujan dan gletser yang begitu terpencil, sehingga pemetaan di lokasi ini hampir tidak mungkin dilakukan karena dianggap sulit dan berbahaya.
Kompleks hutan ini benar-benar masih asli dan terlindung dari efek pembangunan yang begitu pesat. Kondisi ini bahkan didukung dengan sedikitnya akses jalan untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam hutan.
Dianggap sebagai 'dunia yang hilang' karena terputus dari penjelajahan oleh tembok batu-batu granit yang tingginya mencapai ratusan kaki. Namun lokasi ini begitu efektif dalam melindungi hutan hujan yang mereka miliki.
Penyebab tidak dipetakannya tempat ini adalah karena penduduk lokal cenderung memusuhi orang luar. Untuk itulah, tempat ini resmi terlarang bagi setiap kunjungan, sehingga rasanya tidak akan diekplorasi sampai beberapa tahun mendatang.
Tidak semua garis pantai dipetakan secara akurat. Bukannya tanpa alasan, hal ini disebabkan perubahan iklim yang terjadi selama beberapa dekade terakhir. Naiknya permukaan laut, badai hebat, banjir, bahkan erosi seringkali mengubah letak garis pantai yang sesungguhnya.
Seperti yang kita tahu bahwa lautan memiliki porsi yang lebih besar dibandingkan daratan di bumi. Namun sampai saat ini, belum diperoleh gambaran yang jelas mengenai dasar lautan. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh tebalnya badan air yang menghalangi alat pemetaan.