© 2019 Https://www.diadona.id / @pexels
Mendengar kata radioaktif, pikiran kita seringkali justru terarah pada pikiran negatif. Dimana radiasi yang ditimbulkan menjadi momok yang bisa merenggut nyawa, bahkan menjadikan berbagai tempat menjadi tak layak huni. Yang tidak kita sadari, kita juga terpapar radiasi yang bisa membahayakan tubuh walaupun itu bukanlah akibat radioaktif.
Namun tidak semua orang menganggap radiasi akibat radioaktif menjadi sesuatu yang patut ditakuti selamanya. Beberapa tempat pernah menjadi lokasi uji coba nuklir, tambang radioaktif, bahkan zona bencana. Namun anehnya, tempat-tempat tersebut justru menarik perhatian perhatian beberapa orang untuk dikunjungi. Dilansir dari Listverse (10/10), berikut adalah berbagai lokasi tersebut.
Terletak di barat laut Queensland, lokasi ini menjadi kota pertambangan yang dibuka sejak tahun 1950-an. Sekalipun menjadi kota pertambangan, kota ini masih memiliki kehidupan normal ditandai dengan adanya sekolah, kantor pos, bioskop, bank, dan bangunan penting lainnya. Tambang ini memasok Otoritas Energi Atom Inggris sampai tahun 1963, sebelum mengalami penutupan. Kemudian dibuka kembali antara tahun 1974-1982 untuk memasok perusahaan listrik asing.
Setelah mengalami penutupan, bangunan-bangunan kota dipindahkan dan hanya menyisakan fondasi, tanda di bekas alun-alun kota, serta sebuah lubang besar. Lubang iniah yang selanjutnya terisi oleh air. Batuan yang masih mengandung bahan kimia, menyebabkan air yang mengisi lubang tersebut berubah warna menjadi biru cemerlang.
Menurut Dr. Gavin Mudd dari Royal Melbourne Institute of Technology, tingkat radiasi di lokasi tersebut tergolong sangat tinggi. Sehingga pengunjung tidak diperbolehkan untuk berlama-lama di lokasi tersebut bahkan dilarang melakukan kontak dengan badan air.
Di dekat Weldon Spring, Missouri berdiri sebuah gundukan batu abu-abu yang kontras dengan lanskap hijau di sekitarnya. Di lokasi inilah bahan peledak diproduksi selama masa Perang Dunia II. Setelah masa itu berakhir, banyak tumpukan uranium, radium, TNT, asbes, dan bahan-bahan lain yang tertinggal. Sisa-sisa bahan itulah yang kemudian dikumpulkan menjadi satu dan membentuk sebuah bukit besar.
Bukit ini diresmikan dan disebut sebagai Jejak Petualangan Limbah Nuklir. Di bukit ini, pengunjung bisa mendaki untuk melihat pemandangan di sekelilingnya. Bahkan tak jauh dari lokasi bukit, terdapat museum kecil yang memuat informasi mengenai bukit dan situs di sekitarnya.
Pemerintah Inggris pernah melakukan uji coba bom nuklir di situs ini, pada tahun 1956-1963. Sebagai usaha pembersihan, tanah yang terkontaminasi dicampurkan dengan tanah yang tidak terkontaminasi di lapisan bawahnya. Seluruh benda yang terkontaminasi dikuburkan di dalam tanah sebagai upaya pembersihan lokasi yang terkontaminasi.
Beberapa tahun kemudian, lokasi tersebut dijadikan sebagai objek wisata oleh penduduk setempat. Pengunjung bisa mendatangi lokasi ini dengan menaiki bus, kemudian menyaksikan desa militer, lapangan udara yang terbengkalai, serta beberapa lokasi tempat terjadinya ledakan nuklir. Bahkan pengunjung bisa mendatangi lubang tempat dikuburkannya kendaraan yang digunakan untuk pembersihan tanah. Namun ada satu lokasi yang dilarang untuk dikunjungi, bahkan sampai beberapa ribu tahun mendatang, karena tingkat radiasinya yang begitu tinggi.
Radon dianggap sebagai gas berbahaya bahkan disamakan dengan karsinogen. Namun beberapa orang justru berpendapat bahwa radon bisa dijadikan pengobatan yang layak untuk radang sendi. Untuk itulah lokasi ini dibuka secara gratis, sehingga orang-orang bisa masuk dan dengan 'sengaja' terpapar konsentrasi gas tersebut.
Pada awalnya, lokasi ini merupakan tambang uranium yang kemudian beralih fungsi menjadi lokasi terapi radon. Lokasinya berada 26 meter di bawah tanah dengan suhu rata-rata 13 derajat celcius, sehingga pakaian hangat sangat disarankan untuk memasuki wilayah ini.
Lokasi yang satu ini sudah tidak asing lagi di telinga kita, apalagi semenjak kejadian ini diangkat menjadi sebuah miniseri. Objek wisata ini resmi dibuka pada bulan Juli. Pengunjung diperbolehkan mengunjungi Zona Pengecualian Chernobyl (LV LINK 2), bahkan sampai ke ruang kontrol Reactor 4. Di waktu-waktu sebelumnya, akses menuju ruangan tersebut sangat terbatas. Hanya pekerja kebersihan dan sesekali peneliti atau jurnalis yang diperbolehkan masuk.
Ruangan ini memiliki tingkat radiasi 40.000 kali lebih tinggi dibandingkan kondisi ketika berjalan-jalan di Pripyat. Untuk masuk ke ruangan ini, pengunjung harus mengenakan jas hazmat dan sepatu boot industri. Mereka hanya diperbolehkan bertahan selama 5 menit, selanjutnya harus keluar dari ruangan tersebut dan menjalani 2 pemutaran untuk membersihkan sisa radiasi.