Uniknya Fahombo, Tradisi Lompat Batu di Nias Sumatera Utara!

Reporter : Bagus Prakoso
Rabu, 23 September 2020 15:20
Uniknya Fahombo, Tradisi Lompat Batu di Nias Sumatera Utara!
Para pemuda akan melompati sebuah batu setinggi dua meter. Untuk apa, ya?

Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia memang punya kekayaan tradisi dan budaya. Setiap daerah bahkan punya tradisi-tradisi unik yang bahkan tidak ada di tempat-tempat lain.

Ada yang memiliki tradisi yang menyenangkan, ada pula yang punya tradisi ekstrem yang bahkan bisa membahayakan siapapun yang melakukannya. Namun, semua itu punya maksud dan tujuan tertentu dan sudah turun temurun dilakukan oleh nenek moyang mereka.

Salah satu tradisi unik asal Indonesia yang terkenal adalah tradisi lompat batu Fahombo. Yang membuatnya unik adalah, para remaja harus bisa melompati sebuah batu yang disusun setinggi 2 meter. Seperti apa tradisi unik ini? Yuk kita simak!

1 dari 2 halaman

Tradisi Fahombo

Tradisi Fahombo

Fahombo jika dibahasa Indonesia-kan adalah Lompat Batu. Ini adalah olahraga tradisional suku Nias. Bukan olahraga biasa, namun Fahombo merupakan ritual untuk para remaja suku Nias ketika beranjak dewasa.

Saking uniknya tradisi ini, tradisi Fahombo menjadi objek wisata tradisional unik yang tersebar hingga seluruh dunia.

Tradisi ini menunjukkan seorang remaja suku Nias haru melompati susunan bangunan batu setinggi 2 meter dengan ketebalan 40 cm atau lebih.

Jika mereka berhasil, mereka akan menjadi lelaki dewasa dan dapat bergabung sebagai prajurit untuk berperang dan menikah. Tradisi ini bahkan sudah mulai dilakukan sejak seorang lelaki berusia 10 tahun. Mereka akan mengenakan pakaian pejuang khas Nias sebelum melakukannya. Jika berhasil, menandakan mereka telah siap bertempur.

Untuk batunya sendiri, berbentuk seperti monumen piramida dengan permukaan atas yang datar. Dengan tinggi 2 meter dan lebar sekitar 1 meter. Tidak hanya harus melompati tumpukan batu tersebut, para pemuda harus punya teknik untuk mendarat. Karena jika dia mendarat dengan posisi yang salah justru akan melukai dirinya sendiri mulai dari cedera otot hingga patah tulang.

2 dari 2 halaman

Sejarah

Tradisi Fahombo

Dahulu tradisi Fahombo merupakan bentuk persiapan pemuda suku Nias ketika akan berperang. Secara taktis dalam peperangan, tradisi fahombo ini berarti melatih prajurit muda untuk tangkas dan gesit dalam melompati dinding pertahanan musuh mereka. dengan obor di satu tangan dan pedang di malam hari.

Bahkan, pada masa lampau, di atas papan batu bahkan sampai ditutupi dengan paku dan bambu runcing. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya ritual ini di mata Suku Nias.

Seiring berjalannya waktu, tradisi ini ditujukkan untuk para remaja yang sudah siap disebut dewasa atau sudah siap menikah. Fahombo diabadikan dalam uang kertas Rp 100 edaran 1992.

Beri Komentar