© 2020 Https://www.diadona.id / Video Blocks
Bepergian dari satu tempat ke tempat lain memang menyenangkan. Di sisi lain, bahaya penyakit juga mengintai. Perbedaan suhu antara tempat tinggal dengan tempat tujuan wisata atau daya tahan tubuh terhadap virus yang rendah bisa jadi penyebabnya. Itulah kenapa suntik vaksin flu sebelum bepergian sangat disarankan.
Namun, bagaimana dengan pasien yang sehat? Apakah masih perlu mendapat vaksin?
" Traveler yang sehat tetap perlu divaksin. Terlalu berisiko untuk melakukan perjalanan tanpa memperhatikan kemungkinan terkena virus influenza," jelas Ketua Perhimpunan Alergi-Imunologi Indonesia, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, S.PD. K-AI FINASIM, seperti dikutip dari Liputan6.
Menurut Prof. Iris, merasa sehat nggak selalu berarti kamu akan terlindungi. Bukan berarti juga traveler yang sehat akan mempunyai antibodi yang kuat menahan serangan virus influenza.
" Dengan vaksinasi, kita akan punya antibodi. Perlu diingat juga bahwa vaksin justru disuntikkan dalam kondisi sehat untuk mencegah penyakit. Bukan begitu sakit baru divaksin," lanjut Prof. Iris.
Menurutnya lagi, influenza masih jadi masalah kesehatan global karena seringkali dianggap enteng, padahal virusnya terus bermutasi dan gampang menyebar ke area lain melalui udara.
" Virus influenza terus bermutasi sementara nilai kekebalan hanya berlaku satu tahun sekali. Artinya, setiap tahun orang harus disuntik agar tetap mendapat kekebalan yang lebih lagi," ujar Prof. Iris.
Memang saat ini belum ada keharusan melalui kebijakan pemerintah yang membuat orang dewasa wajib untuk melakukan suntik vaksin. Jika ingin melakukan suntik vaksin, kamu harus membayar dengan biaya sendiri. Namun, Prof. Iris tetap nggak menganggap hal tersebut adalah halangan untuk melakukan vaksin.
" Bayar vaksin sendiri tetap lebih murah kalau dibandingkan dengan biaya penyembuhan saat sudah sakit," tutupnya.
Memang mencegah lebih baik dari mengobati. Mending antisipasi daripada menanggulangi. Yuk bentengi diri dengan vaksin!