Indonesia.travlr.com
Tidak hanya Gunung Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo, namun ada juga Taman Nasional Meru Betiri yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur yang patut untuk dikunjungi. Taman Nasional ini terkenal dengan Teluk Hijau yang merupakan pantai dengan pasir putih dan ketenangan juga keindahan suasana yang ditawarkan. Laut yang berwarna hijau karena pantulan sinar matahari yang terjadi dengan pohon-pohon di hutan sekitar laut, primata yang senantiasa menemani kamu ketika berlibur, dan berenang di laut selatan dengan ombak yang tidak terlalu besar dapat mendekatkan kamu dengan alam.
Biaya yang dikeluarkan untuk masuk ke Teluk hijau cukup terjangkau dengan harga mulai dari Rp 10.000 perorang dan Rp 5.000 untuk kendaraan roda dua, Rp 10.000 untuk roda 4. Selain di Taman Nasional Meru Betiri ini kamu dapat belajar di tempat konservasi penyu yang berada di Sukamade dan terletak di dalam hutan dengan jarak tempuh dua jam menggunakan mobil jeep atau kendaraan off-road karena kondisi jalan yang masih terjal, dan berlumpur, juga melewati sungai yang cukup besar.
Sesampainya di Resort Sukamade, kamu dapat registrasi untuk mengikuti kegiatan melihat penyu bertelur di Pantai Sukamade pada malam hari jika beruntung. Karena proses yang disuguhkan merupakan proses alami. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau yaitu Rp 35.000 perorang. Juga untuk biaya penginapan di Resort juga terjangkau dengan harga mulai dari Rp 100.000 - Rp 150.000.
Kegiatan akan di mulai pukul 8 malam dengan proses briefing terlebih dahulu karena untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan penyu juga wisatawan selama kegiatan berlangsung. Wisatawan akan berjalan sejauh kurang lebih 700 meter di jalan setapak hutan untuk menuju pantai. Kemudian wisatawan akan menunggu di sebuah gubuk hingga mendapati kabar dari seorang petugas yang sudah menemukan penyu yang siap untuk bertelur.
Selanjutnya, wisatawan berjalan menuju penyu tersebut dan menyaksikan seekor penyu bertelur. Seekor penyu dapat bertelur sebanyak 200 butir, bahkan lebih. Setelah bertelur, penyu akan mengubur kembali lubang yang sudah dibuat sebelumnya.
Setelah proses yang berlangsung kurang lebih satu jam, penyu akan kembali ke laut dan akan kembali ketika akan bertelur lagi. Telur yang sudah dikubur tersebut akan diambil dan ditetaskan di dalam sarang semi-alami yang dibuat oleh pihak Taman Nasional untuk menjaga keamanan telur dari predator sehingga akan banyak yang selamat untuk menetas nantinya.
Saat perjalanan kembali ke Resort, di tengah jalan wisatawan dapat mematikan senter dan diusahakan tidak ada cahaya sama sekali ketika melintas di titik tertentu dengan bantuan pemandu wisata yang selalu ada mendampingi selama kegiatan berlangsung. Tidak banyak yang mengetahui hal ini, tapi jika beruntung kamu dapat melihat daun bercahaya dalam kegelapan yang terdapat di jalan.
Hal ini terjadi karena adanya jamur tertentu yang tumbuh di atas daun tersebut yang menyebabkan adanya cahaya dapat terlihat pada daun-daun tersebut. Kejadian ini hanya bisa disaksikan ketika musim hujan karena keadaan tanah yang lembab untuk tumbuhnya jamur tersebut.
Untuk dikeesokan harinya, wisatawan dapat melepaskan tukik atau anak penyu yang sudah menetas sebelumnya ke bibir pantai. Setelah itu, wisatawan dapat ikut menguburkan telur penyu yang ditemukan oleh petugas ketika patroli pagi hari, dan melihat tukik yang baru saja menetas di penangkaran semi-alami yang ada. Telur penyu akan menetas setelah dua bulan dikubur di bawah pasir di tempat penangkaran semi-alami tukik.
Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk berwisata ke Taman Nasional Meru Betiri untuk merasakan liburan dengan alam yang tidak biasa ini? Bagikan jawabanmu di kolom komentar ya!