© 2020 Https://www.diadona.id/flickr.com
Taman Nasional Kerinci Seblat terbentang dari dataran pantai Sumatra Barat, naik ke lembah berhutan dan melewati ngarai sungai yang dalam Bukit Barisan. Membentang melintasi hamparan tanah lebih dari dua kali ukuran Bali, taman nasional terbesar di Sumatra ini menawarkan petualangan yang luas bagi mereka yang bermimpi untuk melihat Indonesia paling liar.
Jalan dari kota Padang terus berliku ke dataran tinggi melalui hutan di mana rangkong merayap melalui kanopi hutan dan monyet monyet berbaris di jalan-jalan. Perjalanan membutuhkan sekitar delapan jam dari kota Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Bisa dibilang ini adalah salah satu yang paling indah di Asia Tenggara.
Sebagian besar pengunjung TNKS datang untuk mendaki Gunung Kerinci. Dilansir dari lonelyplanet.com (20/8/2019), dengan ketinggian 3.805 m merupakan gunung berapi aktif tertinggi di Asia Tenggara, dan perjalanannya dianggap sebagai alternatif yang lebih liar, lebih menantang daripada gunung berapi di Pulau Jawa. Pendakian yang curam mengikuti jalur lurus tanpa ada penukaran balik, tetapi pemandangan dari puncak tidak terkalahkan. Sebagian besar trekker menyelesaikan perjalanan pulang pergi dalam dua hari. Tapi kamu bisa lebih lama untuk menikmati pemandangan yang lebih indah dan melihat lebih banyak satwa liar di sepanjang jalan.
Dikenal sebagai " Danau Tujuh Puncak" , Danau Gunung Tujuh adalah danau kawah tertinggi di Asia Tenggara. Pendakian ini memakan waktu sekitar tiga jam dan kamu harus turun dari tepi gunung berapi ke ketinggian danau sekitar 1950m.
Kamu bisa berkemah di sana sambil melihat pemandangan indah di tepi danau. Namun, cobalah untuk menghindari akhir pekan atau hari libur nasional, karena ini adalah tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan dan warga setempat.
Ini bukan taman safari, jadi kamu nggak akan menemukan safari jip atau petugas. Sebagian besar harimau keluar di malam hari. Harimau adalah binatang buas yang paling sulit dipahami di dunia, sehingga peluang untuk melihat satu di alam liar, bahkan di TNKS, sangat sulit. Tetapi ada sensasi yang tak terbantahkan untuk treking di hutan yang berisi harimau yang masih berkeliaran dan jika kamu beruntung, kamu mungkin menemukan tanda-tanda baru dari predator ini.
Kondisi cuaca sangat tidak menentu dan sulit diprediksi di Sumatra. Tetapi musim hujan biasanya antara bulan Desember hingga Februari. Penduduk setempat mengatakan harimau paling aktif setelah hujan. Tetapi satwa liar umumnya lebih mudah ditemukan di luar musim hujan ini.